Budidaya Sayuran Secara Hidroponik Dimasa Pandemi Covid-19

Aktivitas Budidaya Tanaman Secara Hidpronik
Tigamatapena - Ronaldo, Mahasiswa Agroteknologi 2018
Masa pandemi COVID-19 pada saat sekarang ini harus menjadikan seluruh orang untuk berdiam diri dirumah dan tidak bisa bekerja ataupun bersosialisasi diluar rumah, hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. Dimasa pandemi seperti ini, hal utama yang harus diperhatikan adalah ketahanan pangan bagi masyarkat. Kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat pada masa pandemi seperti ini yaitu budidaya sayuran secara hidroponik.
Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan hidroponik bagi pemula yaitu dimulai dengan menyemai bibit pada media seperti rockwool, arang sekam, kerikil, pasir, sabut kelapa, ataupun spons. Potong media yang digunakan sesuia ukuran nettpot, semai benih didalam media dengan memasukkan benih kedalam media, kemudian dibasahi dengan air. Tutup benih yang disemai menggunakan plastic hitam selama 24 jam. Rawat bibit yang telah tumbuh dengan menyirami bibit, dan jangan biarkan media yang digunakan sampai kering sampai bibit berumur 14 hss atau sudah berdaun empat. Pindah bibit yang telah siap pindah kedalam penyangga instalasi yang digunakan. Penyangga instalasi dapat dengan mudah kita temukan seperti menggunakan styrofoam, pipa, atau botol bekas air minuman. Proses dengan menggunakan pipa yaitu dengan melubangi pipa sesuai dengan ukuran nettpot yang digunakan, susun pipa yang telah dipersiapkan untuk diajdikan instalasi hidroponik, siapkan penampung pada ujung pipa, pasang pompa untuk mengalirkan air nutrisi agar alirannya maksimal.
Budidaya secara hidroponik memiliki beberapa macam cara yaitu sistem NFT (Nutrient Film Technique), sistem DFT (Drip Floating Technique), sistem sumbu, sitem rakit apung, dan sitem Dutch bucket. Sistem budidaya yang banyak digunakan oleh pemula untuk berbudidaya tanaman secara hidroponik yaitu sistem DFT. Sistem kerja dari sistem DFT yaitu dengan mengalirkan larutan nutrisi secara terus menerus melalui pompa, jalannya nutrisi dimulai dari larutan yang dipompa, melewati akar, dan kembali ke bak penampungan. Sistem ini memiliki kelebihan yaitu jika listrik mati maka air akan menggenang didalam pipa sehingga tanaman tidak layu. Tanaman yang cocok untuk budidaya dengan sistem ini yaitu sawi, pakcoy, selada, dan kangkung.
Kelebihan budidaya sayuran secara hidroponik yaitu terdapat penggunaan lahan lebih efisien, tidak menggunakan lahan yang luas budidayanya dapat dilakukan didaerah pekarangan rumah, budidaya tanpa menggunakan tanah, kualitas dan kuantitas sayuran lebih baik, dan pengendalian hama lebih mudah dilakukan, untuk itu budidaya sayuran secara hidroponik pada masa pandemi seperti ini sangat baik dilakukan baik untuk dilakukan untuk skala kebutuhan rumah tangga ataupun skala bisnis.
Komentar Facebook
-
Keindahan Alam Objek Wisata Pantai Parai Bangka
-
Pernyataan Sikap KAMMI Babel Terkait Kebijakan Bantuan Pemvrov Babel ditengah Pandemi Covid-19
-
Teknologi Pengering Lada, Menentukan Kualitas Lada Lebih Tinggi
-
Mahasiswa MSP UBB Wakili Bangka Belitung dalam PUTERA-PUTERI MARITIM INDONESIA 2018
-
Gerakan Penurunan Susut Pascapanen
-
Objek Wisata Penangkaran Tukik Jenis Penyu Hijau Pantai Tongaci Sungailiat
-
Fournita : "KKN disambut dengan Tawa, Pulang dengan Tangis"
-
Atasi Lahan Tambang dengan Budidaya Sorgum