Efek Pandemi dan Solusi yang Ada

Tigamatapena - David Danuartha, Mahasiswa Agroteknologi 2017
Pertanian adalah hal yang cukup krusial untuk diperhatikan dalam beberapa waktu belakangan ini dimana semenjak adanya pandemi covid-19 yang ada sektor pertanian menjadi kurang perhatian dari mata masyarakat maupun pemerintah, padahal pertanian menjadi kunci bagi masyarakat untuk bertahan selama pandemi yang ada dari PSBB dan masa new normal seperti sekarang yang sedang diterapkan pemerintah. Ketahanan pangan dari negara diuji melalui pandemi yang ada hal ini membuktikan beberapa hal yang dapat ditangkap dan dikaji secara lanjut, seperti yang terjadi di Negara berkembang lain yang menerapakan sikap untuk lockdown yang ternyata menjadi kegagalan besar yang membuat rakyat sengsara dan kelaparan karena kehilangan pekerjaan dan tidak mampunya pemerintah untuk menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakatnya. Tanda inilah yang membuktikan bahwa ketahanan pangan sebuah negara itu sangat penting dan harus menjadi perhatian yang lebih serius.
Kondisi yang dihadapi saat ini cukup meresahakan bagi semua kalangan termasuk petani dan konsumen itu sendiri dimana petani sendiri dirugikan dari banyaknya rumah makan maupun kafe-kafe yang tutup sehingga hasil tani tidak dapat didistibusikan secara baik sehingga banyak terjadi pembusukan bahan bahan yang tidak dapat didistribusikan. Akibat hal-hal tersebut terjadi banyak petani tidak mendapat upah hasil yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hal ini menjadi dampak dan masalah bagi ekonomi keluarga masing-masing. Pada kebijakan yang ada dan diterapkan oleh kementrian pertanian dimana membuka lahan kosong dan memberikan pada masyarakat untuk mengolah dan tidak untuk dijual berhasil pada beberapa desa yang dituju dan mendapat hasil yang cukup baik contohnnya pada Kecamatan Mendo Barat Desa Kemuja. Tetapi kembali dengan adanya dampak pendemi para petani menjadi tidak dapat mendistibusikan hasil yang berakibat menjadi busuk, bahkan beberapa pedagang sayur di pasar juga banyak yang tidak buka bahkan sampai gulung tikar karena tidak adanya untung yang didapat.
Konsumen memiliki andil dalam hal ini, dimana konsumen juga yang dapat memberikan bantuan dan juga empati bagi petani itu sendiri. Konsumen ternyata memberikan inovasi bagi petani untuk melakukan penjualan secara antar-jemput dan mamakai sistem pesan melalui media sosial maupun alat komunikasi lain. Yang dimana sebenarnya hal ini juga diterapkan oleh kementan dengan memasukkan bahan pangan ke dalam pasar online dengan mengakses di smartphone seperti Gojek, Blibli dan lainnya, hanya saja hal seperti ini hanya diterapkan di perkotaan saja karena adanya fasilitas yang memenuhi, sedangkan petani didesa yang kurang mengerti dan paham dapat melakukannya melalui via SMS atau telepon.
Langkah demi langkah harus dilakukan untuk mempertahankan masyarakat maupun Negara sehingga inovasi tidak saja harus dilakukan Pemerintah saja tetap masyarakat juga harus bekerjasama dan saling bahu-membahu untuk menyelesaikan masalah yang datang. Saat seperti ini peran penyuluh pertanian harus mengambil peran untuk membantu petani yang mengalami penurunan pendapatan karena petani sendiri sudah resah dan bingun menghadapi situasi yang ada. Masyarakat juga memiliki peluang untuk membangun kemandirian pangan. Masa pandemi seperti ini, masyarakat harus cenderung lebih kreatif dan bisa berkreasi untuk membaca dan mengatasi situasi yang ada. Termasuk halnya dalam menjaga akses terhadap pangan. Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman sendiri minimal untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan keluarga. Ada banyak sekali cara untuk melakukan penanaman mandiri seperti misalnya urban farming dan juga melakukan penanaman dengan metode hidroponik dengan memanfaatkan halaman yang ada di rumah.
Komentar Facebook
-
Heboh Teluk Limau dikagetkan dengan Penemuan Ratusan Handphone Berkualitas Tinggi
-
KKN Tua Tunu Indah Bercocok Tanam dengan Metode Hidpronik
-
Tausiyah Online di Tengah Pandemi Covid-19
-
Pembuatan Website Desa: Tata Cara Mendaftarkan Domain desa.id
-
Peluang Usaha menjanjikan, GenBI Babel Ikuti Pelatihan Hidroponik
-
Tari Sambut dan Kreasi Iringi Acara Yudisium Fakultas Hukum UBB
-
Pemanfaatan Tajar Hidup Pada Tanaman Lada
-
Tingkatkan Minat Baca, Mahasiswa KKN Bersama Laksanakan Program Penyamun Membaca