Terjun Langsung ke Lapangan Dosen UBB Berupaya Lawan Penyakit Busuk Umbi Tanaman Singkong dengan Bubur Bordo

Terjun Langsung ke Lapangan Dosen UBB Berupaya Lawan Penyakit Busuk Umbi Tanaman Singkong dengan Bubur Bordo
Tigamatapena.com, Air Duren - Minggu (13/9), Dosen Universitas Bangka Belitung melalui program Iptek Bagi Masyarakat (IBM) melakukan kegiatan pengabdian yang kedua kalinya di Kebun Bapak Toni warga Desa Air Duren, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari tiga dosen UBB yaitu Ropalia S.P., M.Si., Herry Marta Saputra, S.P., M.Si., dan Monica Kharisma Swandi, S.Si., M.Si.
Program pengabdian yang berjudul “Implementasi Paket Teknologi Integrated Pest Management dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan di Desa Air Duren, Bangka Tahun 2020” disambut dengan antusias oleh Bapak Toni selaku pemilik kebun.
Dasar dilakukannya kegiatan pengabdian tersebut karena adaya permasalahan penyakit busuk umbi pada tanaman singkong di kebun pak Toni.
Ropalia mengatakan “Penyakit busuk umbi sudah ada di Indonesia, namun untuk di Bangka sendiri dikategorikan sebagai penyakit baru. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan atau jamur yang menular melalui tanah”.
Gejala busuk umbi tanaman singkong ditandai dengan rontoknya daun dari bagian bawah keatas hingga akhirnya seluruh daun habis. Bagian akar dan umbi mengering serta terlihat serat-serat putih disekitar perakaran yang menyebabkan umbi lebih mudah patah seperti kayu lapuk.
Ketiga dosen UBB tersebut juga mengenalkan cara pembuatan bubur bordo untuk menghemat biaya petani dalam perawatan tanaman singkong. Bahan yang digunakan untuk membuat bubur bordo berupa 1kg terusi (tembaga peroksida) dan 1 kg kapur tembok dilarutkan kedalam 100 liter air.
Pengaplikasian bubur bordo terbilang mudah yaitu dengan menyiram larutan disekitar tanaman yang terinfeksi. “Bubur bordo disiram disekitar singkong yang terinfeksi termasuk juga singkong yang masih sehat namun berada disekitar singkong terifeksi tersebut karena dikhawatirkan singkong yang ada disekitarnya sudah terinfeksi namun belum menunjukkan gejala” terang Ropalia.
Pengaplikasian bubur bordo di kebun Pak Toni telah dilakukan sebanyak dua kali. Pengaplikasian pertama dilakukan Jumat (7/8). “Ada beberapa singkong yang sebelumnya mengalami gejala busuk umbi sekarang sudah mulai berdaun kembali dan umbi mulai terbentuk walaupun tidak sebagus yang tidak tertular” ujar Pak Toni.
Kegiatan pengabdian tersebut tidak hanya dilakukan sekali namun merupakan kegiatan berkelanjutan hingga diketahui secara pasti efektivitas bubur bordo dalam mengatasi penyakit busuk umbi tanaman singkong.
Penulis: ys
Editor: Kamila
Sumber: Tigamatapena.com
Komentar Facebook
-
Ainun Menangkan Lomba Wirausaha IBM
-
Mahasiswa UBB Mendapatkan Beasiswa Vivian Gorden Bowdon
-
Mahasiswa Agroteknologi Kuliah sambilan Field Trip Education
-
Dosen Agroteknologi Kenalkan Strategi Pengolahan Nenas Unggul Berdaya Saing dan Manajemen Limbah Pasca Produksi
-
Faktor Pertimbangan Alih Fungsi Lahan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
-
"Safari Politik HIMAPOL ! Bangun Balunijuk Sebagai Jantung UBB"
-
Bantu Mayarakat Dusun Tuing, Mahasiswa KKN UBB Selesaikam Fasilitas MCK
-
Studi Ekologi dan Populasi Kukang di Pulau Bangka